KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul ‘Transistor
Darlington’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan
yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya
dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan
makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa
yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin
kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah ini. Karena itu kami berharap
semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Pada bagian akhir, kami akan
mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari orang-orang yang ahli di
bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita
bersama.
Semoga makalah yang kami buat
ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.
Surabaya, 20 September 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam praktek sering
kali kita harus menghubungkan suatu penguat dengan suatu sumber, dengan penguat
lain, atau dengan beban secara langsung. Ini perlu dilakukan bila isyarat
berupa arus DC atau tegangan bolak-balik dengan frekuensi amat rendah. Dalam
banyak hal, kita perlu menghubungkan satu transistor dengan transistor yang
lain secara langsung yaitu apabila diinginkan penguatan arus yang besar untuk
isyarat DC maupun AC. Selain itu, penggandengan langsung antara dua transistor
juga dilakukan untuk membuat rangkaian lebih sederhana, ringkas, dan mempunyai
titik operasi yang lebih mantap yaitu tidak mudah berubah. Dalam makalah ini
akan dibahas mengenani hubungan Darlington, yaitu emitor transistor pertama
masuk basis transistor kedua.
B.
Rumusan Masalah
1. Pengertian TRANSISTOR DARLINGTON
2. Rangkaian TRANSISTOR DARLINGTON
3. Manfaat menggunakan TRANSISTOR
DARLINGTON
4. Kelebihan dan kekurangan TRANSISTOR
DARLINGTON
C.
Tujuan
Agar pembaca khususnya mahasiswa dan mahasiswi
yang mempelajari rangkaian elektronika
dapat mengetahui banyak tentang TRANSISTOR DARLINGTON DAN PEMANFAATANNYA
sebagai bahan pembelajaran dalam sebuah tugasnya dan dalam kehidupan
sehari-hari.
D.
Manfaat
Dapat
lebih mudah mengerti tentang transistor darlington, rangkaian transistor
darlington, manfaat transistor darlington, serta kelemahan dan kelebihan transistor
darlington.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Transistor Darlington
Transistor adalah alat semikonduktor yang
dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching),
stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor
dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT)
atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3
terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu
terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang
lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus
output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam
dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik
stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat
dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi
rangkaian-rangkaian lainnya.
Pada pembahasan makalah ini akan lebih dijelaskan mengenai
transistor darlington yang mana merupakan transistor pada terminal emitor yang
bertegangan tinggi.
Transistor Darlington adalah rangkaian elektronika yang
terdiri dari sepasang transistor bipolar (dwi kutub) yang tersambung secara tandem (seri). Sambungan seri seperti ini
dipakai untuk mendapatkan penguatan (gain) yang tinggi, karena hasil penguatan
pada transistor yang
pertama akan dikuatkan lebih lanjut oleh transistor kedua. Penguatan arus
listrik atau gain dari rangkaian transistor Darlington ini sering dituliskan
dengan notasi β atau hFE.
Rangkaian
transistor Darlington ditemukan pertama kali oleh Sidney Darlington yang
bekerja di Laboratorium Bell di Amerika Serikat.
Jenis rangkaian hasil penemuannya ini telah mendapatkan hak paten, dan banyak
dipakai dalam pembuatan Sirkuit terpadu (IC atau Integrated Circuits) chip.
Jenis rangkaian yang mirip dengan transistor Darlington adalah rangkaian
pasangan Sziklai yang terdiri dari sepasang transistor NPN dan PNP. Rangkaian Sziklai sering
dikenal sebagai rangkaian 'Complementary Darlington' atau 'rangkaian kebalikan
dari Darlington'.
B.
Rangkaian
Transistor Darlington
Transistor
memiliki kemampuan yang dibatasi dari spesifikasi teknis dari produsen transistor
tersebut sesuai tipe masing-masing transistor. Beberapa kemampuan transistor
yang sering digunakan adalah kemampuan transistor dalam menguatkan tegangan
dengan istilah faktor penguatan (hfe) dan kemampuan maksimum mengalirkan arus
listrik pada terminal kolektor emitor. Secara umum ada beberapa teknik yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan tansistor tersebut. Konfigurasi
Transistor Darlington Konfigurasi Transistor Darlington adalah rangkaian
elektronika yang terdiri dari sepasang transistor bipolar (dwi kutub) yang
tersambung secara tandem (seri). Sambungan seri seperti ini dipakai untuk
mendapatkan penguatan (gain) yang tinggi, karena hasil penguatan pada
transistor yang pertama akan dikuatkan lebih lanjut oleh transistor kedua. Penguatan
arus listrik atau gain dari rangkaian transistor Darlington ini sering
dituliskan dengan notasi β atau hFE.
Transistor Darlington bersifat seolah-olah sebagai
satu transistor tunggal yang mempunyai penguatan yang tinggi. Penguatan total
dari rangkaian ini merupakan hasil kali dari penguatan masing-masing transistor
yang dipakai:
Penguatan total dari transistor Darlington bisa
mencapai 1000 kali atau lebih. Dari luar transistor Darlington nampak seperti
transistor biasa dengan 3 buah kutub: B (basis), C (Kolektor), dan E (Emitter).
Dari segi tegangan listriknya, voltase base-emitter rangkaian ini juga lebih
besar, dan secara umum merupakan jumlah dari kedua tegangan masing-masing
transistornya, seperti nampak dalam rumus berikut:
Penguatan total dari transistor Darlington bisa
mencapai 1000 kali atau lebih. Dari luar transistor Darlington nampak seperti
transistor biasa dengan 3 buah kutub: B (basis), C (Kolektor), dan E (Emitter).
Dari segi tegangan listriknya, voltase base-emitter rangkaian ini juga lebih
besar, dan secara umum merupakan jumlah dari kedua tegangan masing-masing
transistornya, seperti nampak dalam rumus berikut:
Konfigurasi Transistor Parallel bertujuan untuk
menguatkan kapasitas arus transistor. pada konfigurasi transistor secara
parallel ini kaki basis dihubungkan dengan basis, emitor dengan emitor dan
kolektor dengan kolektor.Pada konfigurasi 2 buah transistor parallel maka
besarnya kapasitas atau kemampuan mengalirkan arus listrik transistor akan naik
2 kali lipat .
Dengan menghubungkan 2 buah transistor power secara
parallel maka besarnya kemampuan transistor mengalirkan arus Imax akan menjadi
2 kali lebih besar sesuai persamaan berikut.
C.
Manfaat Transistor Darlington
Penguat eksperimen dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk: keluaran tegangan dari rangkaian jembatan, sinyal frekuensi rangkaian
pencacah, sinyal tegangan menunjukkan perubahan kapasitans dan sebagainya. Dalam
banyak hal sinyal-sinyal relative lemah dan harus diamplikasi (diperkuat) agar
dapat menggerakkan sesuatu piranti keluaran. Penguat juga berbagai jenis.
Penguat (bahasa Inggris: Amplifier) adalah
komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara
umum). Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara (yang telah
dinyatakan dalam bentuk arus listrik) pada bagian inputnya menjadi arus listrik
yang lebih kuat di bagian outputnya.
Darlington banyak dimanfaatkan pada rangkaian
pengikut emitor tenaga-tinggi, utamanya pada penguat daya audio.
Kemampuan
dalam menguatkan tegangan dengan istilah faktor penguatan (hfe) dan kemampuan
maksimum mengalirkan arus listrik pada terminal kolektor emitor.
D.
Keuntungan dan Kelebihan Transistor Darlington
Keuntungan
dari rangkaian Darlington adalah penggunaan ruang yang lebih kecil dari pada
rangkaian dua buah transistor biasa dengan bentuk konfigurasi yang sama.
Kelemahan
jenis Bipolar adalah bahwa rangkaian drivernya lebih kompleks, karena harus
dapat mengalirkan arus dalam 2 arah (bolak-balik) lewat koil yang sama.
Inti rangkaian sebenarnya adalah sebuah buffer arus yang berfungsi menguatkan arus-arus logika dan MCU yang menggerakkan motor stepper. Buffer ini dibentuk dengan menggunakan 2 transistor Bipolar NPN dalam konfigurasi Darlington untuk menghasilkan penguat arus (hfe) yang tinggi.
Inti rangkaian sebenarnya adalah sebuah buffer arus yang berfungsi menguatkan arus-arus logika dan MCU yang menggerakkan motor stepper. Buffer ini dibentuk dengan menggunakan 2 transistor Bipolar NPN dalam konfigurasi Darlington untuk menghasilkan penguat arus (hfe) yang tinggi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa Transistor Darlington adalah
rangkaian elektronika yang terdiri dari sepasang transistor bipolar (dwi kutub) yang tersambung secara tandem (seri). Sambungan seri seperti ini
dipakai untuk mendapatkan penguatan (gain) yang tinggi, karena hasil penguatan
pada transistor yang
pertama akan dikuatkan lebih lanjut oleh transistor kedua. Penguatan arus
listrik atau gain dari rangkaian transistor Darlington ini sering dituliskan
dengan notasi β atau hFE.Transistor Darlington bersifat
seolah-olah sebagai satu transistor tunggal yang mempunyai penguatan yang
tinggi. Penguatan total dari rangkaian ini merupakan hasil kali dari penguatan
masing-masing transistor
Darlington banyak dimanfaatkan pada rangkaian
pengikut emitor tenaga-tinggi, utamanya pada penguat daya audio. Kemampuan dalam
menguatkan tegangan dengan istilah faktor penguatan (hfe) dan kemampuan
maksimum mengalirkan arus listrik pada terminal kolektor emitor.serta memiliki
kelemahan jenis Bipolar adalah rangkaian
drivernya lebih kompleks, karena harus dapat mengalirkan arus dalam 2 arah
(bolak-balik) lewat koil yang sama dan keuntungannya penggunaan ruang yang lebih kecil dari pada
rangkaian dua buah transistor biasa dengan bentuk konfigurasi yang sama
SARAN
Dalam pengerjaan tugas makalah mengenai transistor
darlington ini mungkin kami tidak dapat sempurna, dengan demikian kami meminta
bantuan dari mahasiswa,mahasiswi, dan bapak ibu dosen yang terhormat untuk
memberikan saran kepada kami agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik
lagi.
Kok g ada rangkaian / sample sama sekali.. ?sperti listri AC dari awal sampai akhir muter" / bolak balik..?
BalasHapusHarusnya ada keterangan cara cek juga dengan multi tester analog/ digital untuk mengetahui rusak/ tidak
BalasHapus